Analisis regresi pada dasarnya adalah studi
mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih
variabel independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi
dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui (Gujarti, 2003) dalam
Ghozali (2007). Hasil dari analisis regresi adalah berupa koefisien untuk
masing-masing variabel independen.
a) Koefisien
Determinasi (R2)
Keofisien determinasi pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen sangat terbatas.
Kelemahan koefisen determinasi adalah adanya
bias terhadap sejumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Oleh
karena itu, lebih baik menggunakan
Adjusted R2. Apabila adjusted R2 bernilai negatif maka
nilai adjusted R2 dianggap nol.
b) Uji
Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah semua parameter dalam model
sama dengan nol, atau :
Ho:b1= b2 =.........= bk = 0
Artinya apakah semua variabel independen bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya adalah
HA : b1 ≠ b2 ≠.......≠ bk ≠ 0
Artinya semua variabel dependen secara
simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan dalam uji
statistik F adalah sebagai berikut :
Ø Quick look : bila nilai F lebih besar daripada
4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%.
Ø Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan
nilai F menurut tabel. Jika F hitung lebih besar daripada F tabel maka Ho
ditolak dan HA diterima.
c) Uji
Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Ho yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama
dengan nol, atau Ho :bi = 0. Hal ini berarti variabel independen bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
HA / hipotesis alternatifnya parameter suatu
variabel tidak sama dengan nol, atau HA : bi ≠ 0. Hal ini berarti variabel
tersebut merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel
dependen.
Kriteria uji statistik t adalah sebagai
berikut :
Ø Quick look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan
5%, maka Ho yang menyatakan bi=0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2
(dalam nilai absolut).
Ø Membandingkan nilai statistik t dengan titik
kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi
dibandingkan nilai t tabel, maka HA / hipotesis alternatif dapat diterima yaitu
variabel independen secara individual berpengaruh singnifikan terhadap variabel
dependen. d) Langkah-langkah uji analisis regresi linier berganda
1. Masukkan data analisis regresi, kemudian klik analyze-regresion-linier
2. Masukkan y ke kolom dependen dan x1,x2 ke kolo, independen
3. abaikan yang lain kemudian OK, output yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Koefisien Determinasi
Model Summary
|
||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
1
|
.709a
|
.503
|
.483
|
2.93951
|
a. Predictors: (Constant), x2, x1
|
Berdasarkan output diatas nilai dari Adjusted R Square adalah .483 atau 0.483 atau 48,3% artinya besarnya kemampuan variasi model x1 dan x2 dapat menjelaskan variabel y sebesar 48,3% sedangkan sisanya 51,7% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dijelaskan dalam analisis ini (penelitian ini).
b. Uji statistik F (Simultan)
ANOVAb
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
Regression
|
428.681
|
2
|
214.340
|
24.806
|
.000a
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Residual
|
423.396
|
49
|
8.641
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Total
|
852.077
|
51
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
a. Predictors: (Constant), x2, x1
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
b. Dependent Variable: y
Berdasarkan output diatas nilai dari F 24.806 (lebih dari 4) dalam signifikansi 0.000 (kirang dari 0.05) maka dapat dikatakan x1 dan x2 berpengaruh secara simultan terhdap y
c. Uji Statistik t (parsial)
Berdasarkan hasil diatas nilai t x1 4.492 dan x2 3.219 keduanya lebih dari 2 (dalam hal ini df=n-2 lebih dari 20) dengan signifikansi 0.000 dan 0.002 maka dapat disimpulkan niali x1 berpengaruh terhadap y sebesar 4.492 dan x2 3.219. Jadi fungsi yang terbentuk , adalah Y= 18.546+0.369x1+0.237x2
|
kita juga punya nih artikel mengenai regresi linier, silahkan dikunjungi dan dibaca untuk menambah wawasan, berikut
ReplyDeletehttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/588/1/TS_Rani_makalah.pdf
trimakasih
thx udah mampir
ReplyDeletelho bukannya fungsi yg dbentuk jd Y=18.546+0.369x1+0.237x2
ReplyDeleteRyuuichi...terimakasih telah mengingatkan,,mungkin dulu waktu ngetik sudah ngantuk,maklum :).....sudah saya ganti....
ReplyDeletehehehe..sama2..
ReplyDeleteoiya,gan..ane bgung yg korelasi gmn si caranya. pusing ni..
terima kasih
ReplyDeletecranya liat prosentase pengaruh masing2 variabel X terhadap Y gmana Ya,,,,,,??
ReplyDeletemantap berguna banget nihh..
ReplyDeleteby the way gan kalo boleh tau dapet sumbernya dari mana ya? terima kasih
bagaimana jika pada uji t Constan tidak signifikan, apa penyebabnya
ReplyDelete