Wednesday, May 30, 2012

uji validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS

    A.    Uji Kualitas Data
Pengujian data bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan valid dan reliable, sebab kebenaran data yang diolah sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Pada penelitian di bidang ilmu sosial
seperti manajemen, akuntansi, sosiologi, psikologi, umumnya variabel penelitiannya dirumuskan sebagai sebuah variabel laten atau un-observed (konstruk) yaitu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung tetapi dibentuk melalui dimensi-dimensi yang diamati atau indikator – indikator yang diamati. Biasanya indikator – indikator tersebut diamati dengan menggunakan kuesioner atau angket.
Skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner adalah Skala Ordinal atau sering disebut Skala Likert, yaitu skala yang berisi lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = ragu – ragu atau netral
4 = setuju
5 = sangat setuju
Terdapat dua konsep dalam mengukur data, yaitu :
1)      Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi, 2006 :168). Menurut Ghozali (2006:45) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel.
Untuk menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidak, dapat dilihat dalam tampilan output Cronbach Alpha pada kolom Correlated Item-Total Correlation. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.

1)      Reliabilitas
Menurut Ghozali (2006:41) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1.      Repated measure atau pengukuran ulang : disini objek penelitan akan disodori soal yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah jawabannya sama atau tidak.
2.      One Shot atau pengukuran sekali saja : Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Software SPSS menyediakan fasilitas ini dengan uji statistik Cronbach Aplha (α). Suatu konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.
2)      Contoh Perhitungan Uji Validitas Dan Reliabilitas
Uji validitas dan reliabilitas menggunakan progam SPSS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Masukkan data hasil uji coba instrumen / hasil penelitian
2.      Klik analysis-scale-reliability analysis
 
3.      Kemudian akan muncul tampilan berikut ini, setelah itu pindahkan item tersebut ke sisi kanan (items) dengan cara blok-klik tanda panah
 
4.      Klik statistic kemudian tandai bagian item, sclae, scale if item deleted. Kemudian continue-Oke
 
Setelah itu akan muncul tampilan output SPSS. Namun yang diperlukan untuk analisis validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut :
1.      Validitas
Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Q1
49.7000
21.114
.520
.752
Q2
50.2667
25.513
-.198
.801
Q3
50.1000
23.955
.090
.785
Q4
49.4667
21.223
.530
.752
Q5
49.8667
22.671
.164
.789
Q6
49.8333
22.075
.405
.763
Q7
49.4333
26.599
-.323
.822
Q8
49.7000
20.079
.646
.739
Q9
49.8333
19.661
.726
.731
Q10
49.9667
18.723
.713
.726
Q11
50.2667
20.133
.624
.740
Q12
50.2667
19.720
.499
.752
Q13
50.0000
22.828
.401
.765
Q14
49.8333
19.661
.726
.731
Dalam contoh ini jumlah data (n) adalah 30. Maka dengan Uji signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-2, nilai df didapat 28 dengat r tabel 0,361. Maka nilai r hitung pada kolom correcterd item-total correlation yang dibawah 0,361 maka dunyatakan tidak valid yaitu item Q2, Q3, Q5, dan Q7.

2.      Reliabilitas
Dapat dilihat dari cronbac’s Alpha pada tampilan berikut ini :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.776
14





Dari tampilan diatas terlihat nilai Cronbac’s Alpha 0.776 atau 77.6% atau lebih dari 0.60 atau 60% artinya instrumen dalam contoh ini reliabel.

8 comments:

  1. Bagi teman - teman yang masih kesulitan mengolah data dengan SPSS, kunjungi http://adf.ly/DgKLb Tanpa perlu Kursus, Pelatihan atau mengikuti Workshop yang MAHAL. ayo kunjungi sekarang juga! ^_^

    ReplyDelete
  2. penjelasannya ada yag keliru bro, yang dimaksud data ordinal itu bukan skala likert contohnya.
    dalam statistik dikenal 4 jenis skala yakni, skala nominal, ordinal, interval dan rasio. nominal maksudnya pengkategorian kejadian atau fenomena ke dalam kelas tertentu, misalnya pria dengan simbol 1, wanita dengan simbol 2, skala nominal lebih tepat dikatakan sebagai pengkategoian bukan pengukuran sebab esensinya hanyalah pemberian nama, kode atau kategori. skala ordinal artinya nilai variabel dapat diukur dan diurut berdasarkan sifat atau atribut yg dimilikunya, misalnya, bayi 1, anak-anak 2, remaja 3, dewasa 4 atau bak air 1, kolam 2, laut 3, dll. intinya ada perbedaan namun tidak jelas/sama jarak antara 1 dan 2, 2 dan 3, 3 dan 4. skala interval menunjukan tingkatan karakter individu dalam satu variabel. dalam skala interval tidak ada nol mutlak. contohnya skala likert, semantic differensial, dll. skala rasio menunjukan tingkatan yang memiliki interval yang sama antara satu angka dengan angka yang lainnya, caontohnya skala comb. kalau diulas mendetail kyknya panjang, nnti dibahas.

    ReplyDelete
    Replies
    1. skala likert pada dasarnya memang skala ordinal kok bro, tapi ada yang berpendapat skala interval asal jumlah skalanya ganjil dan terdapat skala normal (misal ss, s , rr (skala normal),ts, sts )

      Delete
  3. bagaimana mas kloe ada hasil uji valid nilai R hitungnya diatas R tabel tapi ada tanda minus didepannya ?...

    ReplyDelete
  4. apa penyebab butir angket ada yang tidak valid?

    ReplyDelete
  5. Kalau pakai metode P pembandingnya berapa gan, jumlah sampel 30 ?

    ReplyDelete