A. Uji Kualitas Data
Pengujian data bertujuan untuk mengetahui apakah
instrumen yang digunakan valid dan reliable, sebab kebenaran data yang diolah
sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Pada penelitian di bidang ilmu
sosial
seperti manajemen, akuntansi, sosiologi, psikologi, umumnya variabel
penelitiannya dirumuskan sebagai sebuah variabel laten atau un-observed
(konstruk) yaitu variabel yang tidak dapat diukur secara langsung tetapi
dibentuk melalui dimensi-dimensi yang diamati atau indikator – indikator yang
diamati. Biasanya indikator – indikator tersebut diamati dengan menggunakan
kuesioner atau angket.
Skala yang sering dipakai dalam penyusunan kuesioner
adalah Skala Ordinal atau sering disebut Skala Likert, yaitu skala yang berisi
lima tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = ragu – ragu atau
netral
4 = setuju
5 = sangat setuju
Terdapat dua konsep dalam mengukur data, yaitu :
1) Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi, 2006 :168). Menurut Ghozali
(2006:45) uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji
signifikansi dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
untuk degree of freedom (df)=n-2,
dalam hal ini n adalah jumlah sampel.
Untuk
menguji apakah masing-masing indikator valid atau tidak, dapat dilihat dalam
tampilan output Cronbach Alpha pada
kolom Correlated Item-Total Correlation. Jika r hitung lebih besar dari r tabel
dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan
valid.
1) Reliabilitas
Menurut
Ghozali (2006:41) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Repated measure
atau pengukuran ulang : disini objek penelitan akan disodori soal yang sama
pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah jawabannya sama atau
tidak.
2. One Shot
atau pengukuran sekali saja : Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar
jawaban pertanyaan. Software SPSS
menyediakan fasilitas ini dengan uji statistik Cronbach Aplha (α). Suatu
konstruk atau variabel dinyatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha
> 0.60.
2) Contoh Perhitungan Uji Validitas
Dan Reliabilitas
Uji
validitas dan reliabilitas menggunakan progam SPSS dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Masukkan
data hasil uji coba instrumen / hasil penelitian
2. Klik
analysis-scale-reliability analysis
3. Kemudian
akan muncul tampilan berikut ini, setelah itu pindahkan item tersebut ke sisi
kanan (items) dengan cara blok-klik tanda panah
4. Klik
statistic kemudian tandai bagian item, sclae, scale if item deleted. Kemudian
continue-Oke
Setelah itu akan muncul tampilan output
SPSS. Namun yang diperlukan untuk analisis validitas dan reliabilitas adalah
sebagai berikut :
1. Validitas
Item-Total Statistics
|
||||
Scale Mean if Item Deleted
|
Scale Variance if Item Deleted
|
Corrected
Item-Total Correlation
|
Cronbach's Alpha if Item Deleted
|
|
Q1
|
49.7000
|
21.114
|
.520
|
.752
|
Q2
|
50.2667
|
25.513
|
-.198
|
.801
|
Q3
|
50.1000
|
23.955
|
.090
|
.785
|
Q4
|
49.4667
|
21.223
|
.530
|
.752
|
Q5
|
49.8667
|
22.671
|
.164
|
.789
|
Q6
|
49.8333
|
22.075
|
.405
|
.763
|
Q7
|
49.4333
|
26.599
|
-.323
|
.822
|
Q8
|
49.7000
|
20.079
|
.646
|
.739
|
Q9
|
49.8333
|
19.661
|
.726
|
.731
|
Q10
|
49.9667
|
18.723
|
.713
|
.726
|
Q11
|
50.2667
|
20.133
|
.624
|
.740
|
Q12
|
50.2667
|
19.720
|
.499
|
.752
|
Q13
|
50.0000
|
22.828
|
.401
|
.765
|
Q14
|
49.8333
|
19.661
|
.726
|
.731
|
Dalam
contoh ini jumlah data (n) adalah 30. Maka dengan Uji signifikansi dilakukan
dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-2, nilai df
didapat 28 dengat r tabel 0,361. Maka nilai r hitung pada kolom correcterd
item-total correlation yang dibawah 0,361 maka dunyatakan tidak valid yaitu
item Q2, Q3, Q5, dan Q7.
2.
Reliabilitas
Dapat dilihat dari
cronbac’s Alpha pada tampilan berikut ini :
Reliability Statistics
|
|
Cronbach's Alpha
|
N of Items
|
.776
|
14
|
Dari tampilan
diatas terlihat nilai Cronbac’s Alpha 0.776 atau 77.6% atau lebih dari 0.60
atau 60% artinya instrumen dalam contoh ini reliabel.
Bagi teman - teman yang masih kesulitan mengolah data dengan SPSS, kunjungi http://adf.ly/DgKLb Tanpa perlu Kursus, Pelatihan atau mengikuti Workshop yang MAHAL. ayo kunjungi sekarang juga! ^_^
ReplyDeletepenjelasannya ada yag keliru bro, yang dimaksud data ordinal itu bukan skala likert contohnya.
ReplyDeletedalam statistik dikenal 4 jenis skala yakni, skala nominal, ordinal, interval dan rasio. nominal maksudnya pengkategorian kejadian atau fenomena ke dalam kelas tertentu, misalnya pria dengan simbol 1, wanita dengan simbol 2, skala nominal lebih tepat dikatakan sebagai pengkategoian bukan pengukuran sebab esensinya hanyalah pemberian nama, kode atau kategori. skala ordinal artinya nilai variabel dapat diukur dan diurut berdasarkan sifat atau atribut yg dimilikunya, misalnya, bayi 1, anak-anak 2, remaja 3, dewasa 4 atau bak air 1, kolam 2, laut 3, dll. intinya ada perbedaan namun tidak jelas/sama jarak antara 1 dan 2, 2 dan 3, 3 dan 4. skala interval menunjukan tingkatan karakter individu dalam satu variabel. dalam skala interval tidak ada nol mutlak. contohnya skala likert, semantic differensial, dll. skala rasio menunjukan tingkatan yang memiliki interval yang sama antara satu angka dengan angka yang lainnya, caontohnya skala comb. kalau diulas mendetail kyknya panjang, nnti dibahas.
skala likert pada dasarnya memang skala ordinal kok bro, tapi ada yang berpendapat skala interval asal jumlah skalanya ganjil dan terdapat skala normal (misal ss, s , rr (skala normal),ts, sts )
Deletebagaimana mas kloe ada hasil uji valid nilai R hitungnya diatas R tabel tapi ada tanda minus didepannya ?...
ReplyDeletekeren gan nigh ,, aku mengerti banget,,, hahaha
ReplyDeletekeren gan nigh ,, aku mengerti banget,,, hahaha
ReplyDeleteapa penyebab butir angket ada yang tidak valid?
ReplyDeleteKalau pakai metode P pembandingnya berapa gan, jumlah sampel 30 ?
ReplyDelete